Diberdayakan oleh Blogger.

alexa

Followers

6.02.2012

Tips cara mengatasi kecanduan Masturbasi

Tips cara mengatasi kecanduan Masturbasi
keyakinan bisa sembuh dari onani atau masturbasi
Tips Cara Onani / Masturbasi Yang Aman, Sehat, Enak, Baik Dan Benar
Cara Onani/ Masturbasi
Apa itu onani/ Masturbasi
Bahaya onani Dampak onani Bagi kesehatan
Cara menghindari onani/ Masturbasi berlebihan
Apa akibat dari onani/ Masturbasi berlebihan
Cara melakukan onani/ Masturbasi
latihan kegel untuk pria agar bisa kontrol ejakulasi dan kuat onani


Tips cara mengatasi kecanduan Masturbasi

Bagaimana mengatasi kecanduan Masturbasi/Onani :


Yakin kita bisa sembuh
Cari tahu penyebab Masturbasi/Onani
Cari tahu apa yang menyebabkan kita tahan agar tidak Masturbasi/Onani

Hindari Menyendiri
Hindari barang-barang yang bisa membuat kita melakukan Masturbasi/Onani
ditempat tidur

Hindari Pornografi dan Semi Porno



Untuk lebih detailnya bisa dibaca pada artikel di bawah :


Tips Cara Mengatasi Kecanduan onani/Masturbasi !

Cara-cara untuk mengatasi kecanduan masturbasi itu diantaranya sepuluh langkah berikut ini.

1) Yang terpenting, yakinlah bahwa kau mampu mengatasi masalah ini. Kau sudah mampu menahan diri untuk tidak berzina dengan pacarmu, tentulah kau juga mampu menahan diri untuk tidak membiasakan diri melakukan onani. Untuk memperkuat keyakinan diri itu, biasakanlah diri mengucap dzikir yang relevan, seperti: “Tetapi di sisi Allah-lah tempat kembali terbaik.” (QS Ali ‘Imran [3]: 14)

2) Cari tahulah apa saja keadaan-keadaan dirimu yang memicu dirimu membiasakan diri melakukan masturbasi. Misalnya, kau biasa bermasturbasi setiap kali merasa kesepian, bosan, atau tertekan (stres). Kalau memang begitu, waspadalah dirimu setiap kali berada dalam keadaan begitu. Dalam keadaan begitu, tanamkanlah kembali keyakinanmu bahwa kau mampu menahan diri untuk tidak membiasakan diri melakukan onani. Atasilah berbagai keadaan yang tidak nyaman itu dengan solusi lain yang tidak bersifat seksual. Misalnya dengan cara berdzikir.

3) Temukanlah sebab-sebab mengapa kau mampu menahan diri untuk tidak berzina dengan pacarmu. Lalu berlakukanlah hal-hal yang relevan dengan kasus kebiasaan masturbasimu. Misalnya, kalau kau mampu menahan diri untuk tidak berzina dengan pacarmu karena kau menghargai dirinya setinggi-tingginya, maka hargailah juga dirimu sendiri setinggi-tingginya.

4) Hindari menyendiri! Selalulah bersama orang lain (yang tidak membangkitkan rangsangan seksual), kecuali bila terpaksa. Bila terpaksa menyendiri, misalnya di kamar mandi, jangan berlama-lama! Lima menit sudah cukup. Bila kau membutuhkan waktu yang relatif lama ketika menyendiri (misalnya di kamar mandi) lantaran berbagai aktivitas sekaligus, pisahkanlah aktivitas-aktivitas itu. Jadi, mandi, keramas, gosok gigi, dan lain-lain, hendaknya dilakukan dalam waktu yang tidak bersamaan.

5) Di tempat tidur, singkirkanlah jauh-jauh guling dan barang-barang lain yang dapat kau gosok-gosokkan ke alat kelaminmu. Selain itu, pakailah celana dan baju tertentu yang membuatmu sulit bermain-main dengan alat kelaminmu. Setiap kali kau merasa nafsu birahimu memuncak di tempat tertentu (misalnya di kamar mandi atau tempat tidur), beranjaklah dari situ. Pergilah ke tampat lain. Temuilah orang-orang, ngobrollah tentang apa saja yang jauh dari rangsangan seksual.

6) Di mana pun, hindari pornografi atau pun yang semi porno. Jagalah pandangan mata dan pendengaran telingamu dari segala yang membangkitkan birahi.

7) Setiap kali bangun tidur, segeralah bangkit dengan penuh antusias. Jangan bermalas-malasan.

8) Sibukkanlah dirimu dengan berbagai aktivitas yang kau sukai dan jauh dari rangsangan seksual. Utamakanlah aktivitas yang dilakukan bersama orang lain. Misalnya, kau suka membaca buku dan main catur. Ketika kau merasa nafsu seksualmu bangkit alias terangsang, lebih baik main catur bersama orang lain daripada membaca buku sendirian.

8) Sibukkanlah juga pikiranmu dengan berbagai hal yang kau sukai dan jauh dari rangsangan seksual.

9) Bila perlu, mintalah bantuan profesional dari ahlinya, seperti psikolog dan psikiater



0 komentar

Posting Komentar