Diberdayakan oleh Blogger.

alexa

Followers

6.05.2012

Hematologi klinik anemia

Patofisiologi penyakit hematologi klinik Anemia
patofisiologi penyakit hematologi
hematologi klinik
Apa itu anmia
jenis-jenis anemia
pembagian anemia
defenisi anemia




A. Definisi :
Pengurangan jumlah,kuantititas hemoglobin dan hematocrit per 100 ml darah.

B. Manifestasi klinis tergantung :
• Kecepatan timbulnya anemia
• Umur indifidu
• Manifestasi kompensasi
• Tingkat aktifitas
• Keadaan penyakit yang mendasari
• Parahnys snemis tersebut

C. Patofisiology :
• Jumlah eritrosit berkurang sehingga jumlah O2 ke jaringan atau organ berkurang.
• Mekanisme kompensai dapat melalui:
1. Peningkatan curah jantung dan pernafasan à menambah pasokan O2kejaringan.
2. Meningkatkan pelepasan O2 oleh hemoglobin
3. Mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela jaringan

D. Gejala-gejala:
§ Pucat (kulit,konjungtiva,telapak tangan,warna kuku)
§ Takikardi
§ Gelisah
§ Sesak nafas
§ Cepat lelah saat beraktifitas
§ Sakit kepala
§ Nyeri dada ( angina )

E. Klasifikasi :
1. Menurut morfologi
§ Anemia normositik normokromik
§ Anemia makrositik normokromik
§ Anemia mikrositik hipokromik

2. Menurut etiologi :
§ Peningkata kehilangan eritrosit
§ Anemia defisiensi besi
§ Gangguan/penurunan pembentukan sel.



I. Anemia normositik normokromik :

   § Ukuran dan bentuk eritrositnormal
   § Terjadi karena :
 1. Kehilangan jumlah darah yang akut
 2. Penyakit kronis
 3. Gangguan renal
 4. Kegagalan sumsum tulang
 5. Anemia makrositik normokromik

II. Anemia makrositik normokromik

   § Ukuran eritrosit membesar, bentuk normal (konsentrasi hemoglobin normal)
   § Terjadi karena :
Gangguan / terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti pada defisiensi vit. B12 atau asam folat, dapat juga pada kondisi post kemotherapy.

III. Anemia mikrositik hipokromik

   § Jumlah Hb < normal, ukuran eritrosit < normal § Terjadi karena :
  1. Defisiensi fe
  2. Kehilangan darah kronis
  3. Thalasemia (penyakit Hb abnormal congenital)

IV. Peningkatan kehilangan eritrosit Terjadi karena :

  • Pendarahan, trauma tukak , perdarahan kronik pada polip di kolon, Keganasan,hemoroid.
  • Penghancuran sel eritrosit (hemolisis)

V. Gangguan/penurunan pembentukan sel
Terjadi pada :
  • Keganasan yg talkah menyebar (leukemia,kankerpayudara) • Obat dan zat toxic • Radiasi • Penyakit kronik ginjal
  • Kekurangan Fe, vit B12, asam folat

VI. Anemia Aplastika :
            Adalah gangguan pada sel-sel induk sumsum tulang sehingga jumlah sel darah tidak cukup sehingga terjadi pansitopenia (AE <, AL <, AT <)

Gejala :
    § Gejala anemia  
    § Perdarahan 
    § Petekiae § Mudah infeksi

 VII. Anemia defisiensi besi :
            Adalah penurunan kuantitatif sintesa Hb oleh karena defisiensi besi (Fe)

Penyebab :
    § Asupan Fe tidak mencukupi
    § Gangguan adsorbsi
    § Perdarahan yang menetap dan lambat

VIII. Anemia megaloblastik :
            Adalah anemia makrositik normokromik oleh karena defisiensi vit B12 dan asm folat sehingga sintesis DNA terganggu.

Gejala : 
    § Malnutrisi
    § Radang pada lidah
    § Diare
    § anoreksia



 

0 komentar

Posting Komentar